copas dr teman...
Bercermin Demi Sukses
Karena kondisi keuangan terbatas namun
menuntut mobilisasi yang tinggi
saya akhirnya memutuskan membeli
sebuah mobil panther lama. Dua bulan
dipakai mobil ini masih
menunjukkan performa yang tinggi. Selepas itu
banyak yang kedodoran
dan harus diganti. Beruntung ada montir
panggilan didekat rumah yang
bisa datang menangani. Namun rupanya dia
bukan ahlinya. Ada beberapa
bagian mobil yang tidak mampu diservice
dengan benar. Saya pun
akhirnya pindah ke bengkel yang lebih besar.
Namun disanapun saya
merasa tidak nyaman karena biaya-biaya yang harus
dikeluarkan luar
biasa mahalnya. Saya bertanya dalam hati apakah
memang harus semahal
itu? Beberapa rekan bilang seharusnya tidak
begitu. Saya masih
penasaran adakah tempat service yang bagus tapi
harganya murah?
Suatu
kali suara mobil berubah menjadi gemuruh yang hebat. Tak ada
pilihan
lain saya memutuskan memasukan mobil ke sebuah bengkel.
Sebelum
dilakukan tindakan saya memastikan dulu biayanya yang harus
dikeluarkan
nanti. Betapa kagetnya saya dengan perkiraan biaya yang
dinyatakan
pihak bengkel. Akhirnya mobil saya kandangkan beberapa hari
di rumah.
Tak disangka seorang teman mengatakan ada montir kenalannya
yang
berpengalaman dengan harga yang terjangkau serta tidak suka
menggetok
harga bagi konsumennya. “Servicenya bagus karena sudah
pengalaman
dan terjangkaulah,”bisiknya.
Saya tidak percaya begitu saja. Tapi
dengan perasaan setengah berharap
apa yang dikatakan sang kawan bisa
terbukti dituntut oleh operasional
sehari-hari yang mengharuskan
memiliki kendaraan sendiri, saya
menyetir mobil itu ke bengkel yang
ditunjukkan. Bengkel itu ternyata
terletak diatas pasar Palmerah di
Jakarta Barat. Begitu saya mendaki
saya tidak percaya diatas pasar
itu banyak berjejer toko sparepart dan
ramai sekali dengan
pengunjung, mobil-mobil dan juga montir-montir.
Seketika hidung mobil
saya kelihatan diujung tanjakan banyak montir
datang dan bertanya
ada kerusakan apa. Saya menggeleng. “Sudah ada
kenalan saya,” kata
saya.
Teringat beberapa waktu lalu ketika saya mengunjungi suatu
tempat
pembelian sparepart di Jakarta Pusat dan saya dikerubuti
banyak montir
seperti itu. Alhasil saya ditipu dan diancam oleh
gerombolan montir
dan juga calo sehingga harus kehilangan beberapa
ratus ribu. Saya
pikir tempat inipun demikian. Apalagi saya didesak
oleh pernyataan
mereka siapa kenalan bapak. Ada sekitar 5-6 orang
yang mengerubuti
mobil saya. Tidak bisa lama tinggal diam saya
menyebut satu
nama,”AON.” Merekapun serempak berkata,” Oh…Aon…itu dia
tokonya ayo
kami antar.” Ternyata nama Aon disitu sudah terkenal
karena sudah
sekian lama nongkrong disana.
Singkat cerita ada
dua hari mobil saya diservice disitu. Hal yang
menegangkanpun datang.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan tanya saya
dalam hati.
Terbayanglah nilai jutaan seperti yang disebut bengkel
besar yang
saya tanya sebelumnya. Tapi saya masih berharap bisikan
teman diatas
ada benarnya, hasilnya bagus dan murah. Begitu dibilang
service sudah
selesai. Saya langsung menjajal. Saya bandingkan suara
mesinnya
dengan mobil yang sama tapi tahunnya lebih muda, ternyata
masih lebih
halus suara mesin mobil saya. Juga ada beberapa hal dan
bagian yang
saya jajal termasuk menggunakannya hingga hari ini, luar
biasa semua
berjalan bagus. Dan ternyata pula saya hanya mengeluarkan
beberapa
ratus ribu rupiah saja. “Saya hanya ambil untung beberapa
persen dari
sparepart dan juga biaya service yang saya berikan
terjangkau. Saya
menanamkan kepercayaan dan kedekatan dengan konsumen.
Dengan demikian
mereka bisa datang lagi dan saya bisa terus menghidupi
diri,
keluarga dan anak buah. Saya maunya bisa kerja panjang dengan
konsumen
seperti Bapak, bukannya sekali saja dengan menggetok harga,”
kata
Aon dengan merendah.
Saya salut. Betapa orang ini bisa memenage
costumernya dengan baik. Ia
mampu merangkul konsumen dengan harga
bagus dan service yang prima.
Dia juga tidak terpengaruh orang-orang
sekitar yang suka mengambil
untung tinggi tapi hanya bisa sekali saja
bertransaksi dengan costumer
yang sama yang tidak mau datang lagi
karena merasa digetok harga
tinggi alias kapok. Penampilan Aon yang
sederhana dan perkataan serta
tindakannya yang bersahaja dan sesuai
menyadarkan saya bahwa untuk
suksesnya kita di bidang bisnis kita
harus menghargai konsumen. Dengan
menganggap mereka bukanlah seperti
sapi perahan melainkan sebagai
sesama yang harus dibantu
kebutuhannya. Konsumen jangan dikorbankan
dengan biaya tinggi dimana
mereka akan kapok dan tidak akan datang
lagi, melainkan perlu
diberikan service terbaik dengan harga yang
sudah sepantasnya.
Konsumen biar bagaimanapun harus dilayani karena
merekalah yang
menghidupi usaha kita. Kita perlu merebut hati mereka
sehingga mereka
akan datang lagi dan datang lagi.
Luar biasanya Aon dia bisa
menjembatani saya juga dengan pemilik
bengkel AC yang ada didekatnya
sehingga dengan referensinya saya juga
tidak harus mengeluarkan biaya
tinggi. Padahal saya sudah kesal dengan
sebuah bengkel yang menulis
besar-besar terima service AC, namun
setelah mobil saya yang panas
saya bawa ke sana ternyata AC nya yang
katanya sudah selesai
disservice hanya bertahan dingin satu jam saja.
Padahal saya sudah
mengeluarkan biaya ratusan ribu pula. Di sini Aon,
bisa mewanti-wanti
pemilik bengkel itu untuk memberikan service
terbaik dan harga yang
pantas bagi saya. Hal ini pula yang semakin
membuat saya kagum dengan
pria asal Bangka ini. Sekaligus membuat saya
bercermin untuk perlu
memberikan ekstra service bagi costumer saya
seandainya saya tidak
bisa memenuhi permintaan mereka dan membuat saya
harus repot sedikit
mengenalkan mereka dengan kolega saya yang lebih
ahli menguasai
bidang yang diperlukan costumer itu sekalipun saya
tidak mendapat
keuntungan materi. Betapa Aon mengajari saya prinsip
saling tolong
menolong masih perlu ada didalam dunia kita dan bukan
hanya menggali
keuntungan semata.
Betapa kita harus melihat konsumen datang
sebagai sesama yang harus
ditolong sebagaimana kita juga berharap
ada yang menolong kita jika
kita menghadapi kesulitan serupa. Sungguh
celakalah dunia ini jika
manusia-manusia didalamnya tidak lagi mau
saling tolong menolong dan
hanya mengembangkan prinsip meraup
keuntungan semata-mata. Saya
bercermin dari sikap Aon yang bersahaja.
Semoga anda juga bisa
bercermin dengan cermin yang sama untuk
suksesnya bisnis Anda. Oya Aon
telah menolong saya dan saya juga
berharap bisa menolong dia dengan
memberikan nomor telponnya bagi
anda: 08129434938, supaya anda pula
tertolong menemukan bengkel yang
tepat yang tidak suka menipu. (Hendra
Kasenda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar