Kamis, 24 November 2011

IIS SUPERIADI :..."saya ingin seperti AON"...

copas dr teman...
 
Bercermin Demi Sukses

Karena kondisi keuangan terbatas namun menuntut mobilisasi yang tinggi
saya akhirnya memutuskan membeli sebuah mobil panther lama. Dua bulan
dipakai mobil ini masih menunjukkan performa yang tinggi. Selepas itu
banyak yang kedodoran dan harus diganti. Beruntung ada montir
panggilan didekat rumah yang bisa datang menangani. Namun rupanya dia
bukan ahlinya. Ada beberapa bagian mobil yang tidak mampu diservice
dengan benar. Saya pun akhirnya pindah ke bengkel yang lebih besar.
Namun disanapun saya merasa tidak nyaman karena biaya-biaya yang harus
dikeluarkan luar biasa mahalnya. Saya bertanya dalam hati apakah
memang harus semahal itu? Beberapa rekan bilang seharusnya tidak
begitu. Saya masih penasaran adakah tempat service yang bagus tapi
harganya murah?

Suatu kali suara mobil berubah menjadi gemuruh yang hebat. Tak ada
pilihan lain saya memutuskan memasukan mobil ke sebuah bengkel.
Sebelum dilakukan tindakan saya memastikan dulu biayanya yang harus
dikeluarkan nanti. Betapa kagetnya saya dengan perkiraan biaya yang
dinyatakan pihak bengkel. Akhirnya mobil saya kandangkan beberapa hari
di rumah. Tak disangka seorang teman mengatakan ada montir kenalannya
yang berpengalaman dengan harga yang terjangkau serta tidak suka
menggetok harga bagi konsumennya. “Servicenya bagus karena sudah
pengalaman dan terjangkaulah,”bisiknya.
Saya tidak percaya begitu saja. Tapi dengan perasaan setengah berharap
apa yang dikatakan sang kawan bisa terbukti dituntut oleh operasional
sehari-hari yang mengharuskan memiliki kendaraan sendiri, saya
menyetir mobil itu ke bengkel yang ditunjukkan. Bengkel itu ternyata
terletak diatas pasar Palmerah di Jakarta Barat. Begitu saya mendaki
saya tidak percaya diatas pasar itu banyak berjejer toko sparepart dan
ramai sekali dengan pengunjung, mobil-mobil dan juga montir-montir.
Seketika hidung mobil saya kelihatan diujung tanjakan banyak montir
datang dan bertanya ada kerusakan apa. Saya menggeleng. “Sudah ada
kenalan saya,” kata saya.

Teringat beberapa waktu lalu ketika saya mengunjungi suatu tempat
pembelian sparepart di Jakarta Pusat dan saya dikerubuti banyak montir
seperti itu. Alhasil saya ditipu dan diancam oleh gerombolan montir
dan juga calo sehingga harus kehilangan beberapa ratus ribu. Saya
pikir tempat inipun demikian. Apalagi saya didesak oleh pernyataan
mereka siapa kenalan bapak. Ada sekitar 5-6 orang yang mengerubuti
mobil saya. Tidak bisa lama tinggal diam saya menyebut satu
nama,”AON.” Merekapun serempak berkata,” Oh…Aon…itu dia tokonya ayo
kami antar.” Ternyata nama Aon disitu sudah terkenal karena sudah
sekian lama nongkrong disana.

Singkat cerita ada dua hari mobil saya diservice disitu. Hal yang
menegangkanpun datang. Berapa biaya yang harus dikeluarkan tanya saya
dalam hati. Terbayanglah nilai jutaan seperti yang disebut bengkel
besar yang saya tanya sebelumnya. Tapi saya masih berharap bisikan
teman diatas ada benarnya, hasilnya bagus dan murah. Begitu dibilang
service sudah selesai. Saya langsung menjajal. Saya bandingkan suara
mesinnya dengan mobil yang sama tapi tahunnya lebih muda, ternyata
masih lebih halus suara mesin mobil saya. Juga ada beberapa hal dan
bagian yang saya jajal termasuk menggunakannya hingga hari ini, luar
biasa semua berjalan bagus. Dan ternyata pula saya hanya mengeluarkan
beberapa ratus ribu rupiah saja. “Saya hanya ambil untung beberapa
persen dari sparepart dan juga biaya service yang saya berikan
terjangkau. Saya menanamkan kepercayaan dan kedekatan dengan konsumen.
Dengan demikian mereka bisa datang lagi dan saya bisa terus menghidupi
diri, keluarga dan anak buah. Saya maunya bisa kerja panjang dengan
konsumen seperti Bapak, bukannya sekali saja dengan menggetok harga,”
kata Aon dengan merendah.

Saya salut. Betapa orang ini bisa memenage costumernya dengan baik. Ia
mampu merangkul konsumen dengan harga bagus dan service yang prima.
Dia juga tidak terpengaruh orang-orang sekitar yang suka mengambil
untung tinggi tapi hanya bisa sekali saja bertransaksi dengan costumer
yang sama yang tidak mau datang lagi karena merasa digetok harga
tinggi alias kapok. Penampilan Aon yang sederhana dan perkataan serta
tindakannya yang bersahaja dan sesuai menyadarkan saya bahwa untuk
suksesnya kita di bidang bisnis kita harus menghargai konsumen. Dengan
menganggap mereka bukanlah seperti sapi perahan melainkan sebagai
sesama yang harus dibantu kebutuhannya. Konsumen jangan dikorbankan
dengan biaya tinggi dimana mereka akan kapok dan tidak akan datang
lagi, melainkan perlu diberikan service terbaik dengan harga yang
sudah sepantasnya. Konsumen biar bagaimanapun harus dilayani karena
merekalah yang menghidupi usaha kita. Kita perlu merebut hati mereka
sehingga mereka akan datang lagi dan datang lagi.

Luar biasanya Aon dia bisa menjembatani saya juga dengan pemilik
bengkel AC yang ada didekatnya sehingga dengan referensinya saya juga
tidak harus mengeluarkan biaya tinggi. Padahal saya sudah kesal dengan
sebuah bengkel yang menulis besar-besar terima service AC, namun
setelah mobil saya yang panas saya bawa ke sana ternyata AC nya yang
katanya sudah selesai disservice hanya bertahan dingin satu jam saja.
Padahal saya sudah mengeluarkan biaya ratusan ribu pula. Di sini Aon,
bisa mewanti-wanti pemilik bengkel itu untuk memberikan service
terbaik dan harga yang pantas bagi saya. Hal ini pula yang semakin
membuat saya kagum dengan pria asal Bangka ini. Sekaligus membuat saya
bercermin untuk perlu memberikan ekstra service bagi costumer saya
seandainya saya tidak bisa memenuhi permintaan mereka dan membuat saya
harus repot sedikit mengenalkan mereka dengan kolega saya yang lebih
ahli menguasai bidang yang diperlukan costumer itu sekalipun saya
tidak mendapat keuntungan materi. Betapa Aon mengajari saya prinsip
saling tolong menolong masih perlu ada didalam dunia kita dan bukan
hanya menggali keuntungan semata.

Betapa kita harus melihat konsumen datang sebagai sesama yang harus
ditolong  sebagaimana kita juga berharap ada yang menolong kita jika
kita menghadapi kesulitan serupa. Sungguh celakalah dunia ini jika
manusia-manusia didalamnya tidak lagi mau saling tolong menolong dan
hanya mengembangkan prinsip meraup keuntungan semata-mata. Saya
bercermin dari sikap Aon yang bersahaja. Semoga anda juga bisa
bercermin dengan cermin yang sama untuk suksesnya bisnis Anda. Oya Aon
telah menolong saya dan saya juga berharap bisa menolong dia dengan
memberikan nomor telponnya bagi anda: 08129434938, supaya anda pula
tertolong menemukan bengkel yang tepat yang tidak suka menipu. (Hendra
Kasenda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar